Kisah Sukses Mahasiswa

Anda yang tak terhentikan.

Mahasiswa dari tahun pertama hingga pendidikan pascasarjana menggunakan teknologi Apple untuk menempa jalan mereka, dan menemukan hal-hal yang menjadi mungkin.

Shanghai Business School, Tiongkok

Mempelajari kode pemrograman telah menjadi bagian dari filosofi pekerjaan sosial saya. Saya melihat pengembangan aplikasi sebagai cara praktis untuk membuat perbedaan.

Ruoshan Li
angkatan 2025

Pemenang Unggulan Swift Student Challenge sekaligus mahasiswi jurusan pekerjaan sosial, Ruoshan, mempunyai misi untuk membawa dampak positif bagi komunitasnya.

Baca kisahnya

University of Illinois Urbana‑Champaign, Amerika Serikat

Saya tak akan pernah melupakan tragedi yang saya alami, tetapi membangun alat yang dapat membantu menyelamatkan nyawa memungkinkan saya untuk melangkah maju.

Michael Parekh
angkatan 2025

Pelajari bagaimana pemenang Swift Student Challenge, Michael, mengubah tragedi pribadi menjadi manfaat dengan teknologi Apple untuk menciptakan aplikasi yang mengajarkan CPR.

Baca kisahnya

Universidad Autónoma de Chiapas, Meksiko

Menciptakan aplikasi bukan sekadar soal teknis bagi saya. Ini adalah bentuk seni yang menyatukan kreativitas dan logika.

Michelle Ayala
angkatan 2024

Temukan bagaimana Michelle, mahasiswi rekayasa perangkat lunak, menggunakan teknologi Apple untuk mengungkap keajaiban dalam pengembangan aplikasi.

Baca kisahnya

Bangkok University, Thailand

Pikiran saya adalah kanvas yang berisi narasi penuh warna, dan saya ingin membagikannya kepada dunia.

Theeraphut Masacoo (Jeng)
angkatan 2026

Pelajari bagaimana Jeng, seorang mahasiswa film, menggunakan teknologi Apple untuk mewujudkan impiannya membuat film.

Baca kisahnya

Chulalongkorn University, Thailand

Perjalanan saya bersama Swift tidak hanya membuka jalan bagi kesuksesan saya sendiri, tetapi juga memungkinkan saya untuk menginspirasi dan membimbing orang lain untuk menggapai impian mereka.

Apiphoom Chuenchompoo (Phoom)
angkatan 2027

Pelajari bagaimana Phoom, mahasiswa teknik dan ilmu komputer, menemukan ritme dalam membuat aplikasi menggunakan Swift di Mac.

Baca kisahnya

University of British Columbia, Kanada

Sebagai aktivis muda, kami membuka jalan baru yang sebelumnya tidak ada untuk konservasi laut. Kami berusaha menciptakan dunia yang lebih baik, dan kami sangat antusias.

Bodhi Patil
angkatan 2026

Pelajari bagaimana Bodhi, mahasiswa Lingkungan dan Keberlanjutan, menggunakan teknologi Apple untuk melestarikan lautan kita dan menginspirasi para ahli solusi iklim lainnya.

Baca kisahnya

University of Canberra, Australia

Sebagai calon guru dan pembelajar visual, tujuan saya adalah menjadikan pembelajaran hal yang menyenangkan, kreatif, dan inklusif.

Hannah Pengilly
angkatan 2024

Pelajari cara Hannah, mahasiswa jurusan Pendidikan Menengah dan Seni, menggunakan teknologi Apple untuk menjadi kreatif, sebagai seorang seniman dan calon guru.

Baca kisahnya

University of Waterloo, Kanada

Teknologi Apple membantu saya mewujudkan mimpi, baik mimpi untuk membimbing pelajar lain maupun menciptakan aplikasi yang meningkatkan kehidupan banyak orang.

Nguyen “Zoey” Vu
angkatan 2024

Lihat bagaimana Zoey, mahasiswa Matematika sekaligus pengembang aplikasi yang belajar secara autodidak, menggunakan Swift dan teknologi Apple untuk menghormati warisan negara asalnya, Vietnam.

Baca kisahnya

Ngee Ann Polytechnic, Singapura

Keinginan saya untuk bereksperimen dengan ide-ide baru dan menciptakan sesuatu yang unik selalu menjadi bagian dari diri saya.

Jia Chen Yee
angkatan 2024

Pelajari bagaimana Jia Chen Yee menggunakan alat pengembang Apple untuk mengubah ide dalam memecahkan masalahnya menjadi aplikasi yang dinamis dan kreatif.

Baca kisahnya

SRH University of Applied Sciences, Jerman

Profesor saya kagum dengan kecepatan saya dalam mengembangkan prototipe menggunakan Swift. Swift mengubah segalanya.

Alexander Reinicke
angkatan 2024

Temukan alasan Alexander menggunakan teknologi Apple untuk menciptakan aplikasi inovatif yang memberikan  positif.

Baca kisahnya

Silpakorn University, Thailand

iPad memberi saya pilihan warna cat tanpa batas di ujung jari dalam dunia digital.

Apichaya “Bim” Wannakit
angkatan 2024

Lihat bagaimana Bim, mahasiswa seni visual tahun keempat, menggunakan iPad Pro dengan Apple Pencil untuk mewujudkan ide dinamisnya.

Baca kisahnya

Spelman College, Amerika Serikat

Bagaimana jadinya jika seorang gadis Kulit Hitam mampu menyentuh bintang-bintang? Misi saya adalah memperkenalkan anak-anak pada berbagai kemungkinan dalam seni dan ilmu pengetahuan.

Miya Scaggs
angkatan 2025

Lihat cara Miya, seorang ilustrator, fotografer, penulis, dan pembuat film menggunakan teknologi Apple untuk menghidupkan seniman Kulit Hitam generasi baru.

Baca kisahnya

Chiang Mai University, Thailand

Saya ingin mengembangkan aplikasi dan menemukan cara untuk membantu orang-orang meningkatkan kehidupan mereka.

Gam Preenapun
angkatan 2026

Lihat bagaimana Gam, mahasiswa kedokteran tahun kedua, memadukan penelitian, kreativitas, dan teknologi Apple untuk mencari solusi yang dapat meningkatkan kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Baca kisahnya

Communication University of China, Tiongkok daratan

Seni digital memiliki kekuatan luar biasa untuk membantu orang menyembuhkan diri.

Luhan Wang
angkatan 2023

Lihat bagaimana Luhan menggunakan iPad dengan Apple Pencil untuk menyalurkan energi yang positif, dan menciptakan dunia yang lebih indah.

Baca kisahnya

California State University, Amerika Serikat

Sebagai pria kulit berwarna yang memupuk kesuksesan di dalam komunitas, saya berkewajiban untuk memastikan kisah kami takkan pernah dilupakan.

Isaac Alferos
angkatan 2022

Lihat bagaimana Isaac memanfaatkan teknologi Apple untuk mendorong perubahan kebijakan yang berdampak nyata dan membantu memerangi diskriminasi serta ketidakamanan digital di lingkup pendidikan tinggi.

Baca kisahnya

California College of the Arts, Amerika Serikat

Gen Z berinovasi dalam berbagi aspirasi.

Elle “L” Lim-Chan
angkatan 2023

Pelajari bagaimana Elle menggunakan iPad dan Apple Pencil untuk membuat komik web yang menceritakan kisah-kisah dari komunitas marginal.

Baca kisahnya

Chulalongkorn University, Thailand

Apple mendukung kreativitas saya dengan sangat mulus sehingga saya bisa mendapatkan ide dari mana saja.

Suwara “Pai” Sumettavanich
angkatan 2023

Suwara adalah calon desainer grafis yang menggunakan iPad Pro dan MacBook Pro untuk membuat gambar berkualitas studio. Pelajari bagaimana dia mengubah hobi masa kecilnya menjadi jalur karier yang menginspirasi.

Baca kisahnya

Chulalongkorn University, Thailand

iPad sangat luar biasa untuk sekolah kedokteran — alat ini adalah curahan ide‑ide saya!

Manichaya “Mafueng” Sukonpatip
angkatan 2023

iPad Pro dan Apple Pencil membantu Manichaya meraih kesuksesan di sekolah kedokteran dan menginspirasi mahasiswa lainnya. Lihat bagaimana dia memadukan kreativitas ke dalam misinya untuk membantu orang lain.

Baca kisahnya

Universidad Panamericana, Meksiko

Swift adalah bahasa yang sangat alami, sehingga kita dapat membuat aplikasi yang hebat dengan cepat.

José Manuel Vega Hernández
angkatan 2023

José Manuel adalah mahasiswa jurusan mekatronika yang membangun solusi rekayasa menggunakan Mac untuk mendukung eksplorasi ruang angkasa dan membuat aplikasi yang luar biasa.

Baca kisahnya

Communication University of China, Tiongkok daratan

Mac adalah perangkat yang andal dan stabil. Saya hanya perlu berkarya, tanpa mengkhawatirkan apa pun.

DiKe Su
angkatan 2023

Sebagai calon pembuat dokumenter iklim, DiKe menggunakan iPhone, iPad, dan MacBook Pro miliknya untuk membuat film berkualitas tinggi, langsung di kampung halamannya.

Baca kisahnya

Zhejiang University, Tiongkok daratan

Apple menyediakan tutorial dan teknologi yang memungkinkan saya untuk mengembangkan aplikasi lengkap hanya dalam beberapa minggu.

Jae Yu
angkatan 2022

Lihat bagaimana Jae, mahasiswa ilmu komputer, menggunakan Alat Pengembang Apple untuk membuat aplikasi iOS, seperti Find My Bike, yang memecahkan masalah di kehidupan nyata.

Baca kisahnya

Western Sydney University, Australia

iPad telah mengubah pendekatan saya secara revolusioner. iPad telah membangkitkan kembali semangat saya untuk mempelajari sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya.

Samuel Suresh
angkatan 2022

Samuel mengambil jurusan ganda, sains dan bisnis, dan iPad telah mengubah pendekatannya dalam belajar. Ketahui cara Samuel menggabungkan keingintahuan dan kreativitas dalam pembelajaran.

Baca kisahnya

Berklee College of Music, Amerika Serikat

Saya mengedepankan Mac dalam segala hal yang saya lakukan dengan musik, di dalam maupun di luar sekolah.

Max Thomas
angkatan 2022

Calon penyanyi dan penulis lagu, Max menggunakan aplikasi seperti Logic Pro untuk membuat musik dengan kualitas studio. Ketahui cara Max beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh bersama MacBook Pro.

Baca kisahnya

Waseda University, Jepang

Menulis catatan di iPad melatih otak saya agar bekerja lebih cepat. Hal ini secara alami mendorong saya untuk berinteraksi dengan topik kelas secara langsung.

Takuto Nanba
angkatan 2023

Dengan tujuan untuk melakukan perubahan sosial melalui pengembangan kota, Takuto menggunakan iPad dan Apple Pencil untuk menghubungkan hukum dan lahan. Cari tahu bagaimana alat-alat ini memberdayakannya untuk memvisualisasikan perkotaan yang baru.

Baca kisahnya

TELUSURI

Inspirasi lainnya dari seluruh dunia.

Pendidikan Dasar
dan Menengah

Jelajahi Kisah Sukses

Pendidikan Tinggi

Jelajahi Kisah Sukses

Apple dan Mahasiswa

Ketahui cara mahasiswa menggunakan perangkat Apple untuk menggapai aspirasi dan
mewujudkan ide‑ide mereka.

Selengkapnya